Rabu, 26 Oktober 2011

Menteri Baru BUMN, Dahlan Iskandar

Berikut wawancara kompas oleh  Bpk. Jakob Oetama Pemimpin umum Harian Kompas dengan Menteri baru BUMN Bpk. Dahlan Iskandar.
KOMPAS.com — Sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara yang baru, Dahlan Iskan harus mengurusi 141 BUMN. Banyak di antaranya yang bermasalah.
Untuk menggali visinya soal pengelolaan BUMN, Kompas mewawancarai Dahlan, mantan Direktur Utama PT PLN (Persero), Selasa (25/10/2011) pagi, seusai ia berolahraga di kantor BUMN Jalan Merdeka Selatan, Jakarta. Siang harinya, ia juga berkunjung ke kantor Kompas.

Belajar dari pengalaman selama memimpin di PT PLN (Persero), apa sebetulnya persoalan di BUMN?

Penyebab tidak majunya BUMN itu macam-macam, tapi yang terbesar bahkan mencapai 80 persen itu karena direksinya tidak kompak. Mengapa tidak kompak? Banyak penyebabnya, tapi 80 persen, artinya penyebab terbesar akibat intervensi. Intervensi itu ada dua macam. Intervensi yang datang sendiri dari luar dan intervensi yang diundang oleh orang dalam.

Mungkin yang diundang oleh orang dalam lebih besar, mungkin bisa 70 persen. Yang mengundang umumnya adalah direktur yang terlalu ambisius, ingin menjadi direktur utama, ingin menggulingkan direktur utamanya, kemudian cari cantolan. Cuma, karena direktur utamanya merasa mau dikerjain direksi lainnya, dia juga mencari cantolan di luar. Jadi saya tidak fair kalau mengecam orang yang intervensi dari luar, karena ternyata banyak juga intervensi yang diundang.

Intervensi yang diundang tersebut dari mana ?
Yang diundang itu ada dari politisi, pejabat tinggi negara, tokoh masyarakat, tokoh organisasi-organisasi besar, ulama, dan serikat pekerja.

Bagaimana menghadapi tantangan itu?
Saya terus terang memang akan minta backing media sebagai kampung halaman saya. Terus terang ini. Media, kan, tidak punya kepentingan apa-apa. Yang kedua, saya ingin betul-betul delivered. Artinya bisa menghasilkan sesuatu dan itu pula yang disampaikan Pak SBY, Pak Presiden kepada saya. Beliau sangat tegas sekali. Mengapa BUMN Indonesia ini yang jumlahnya begitu banyak, 141, kalah (asetnya) dengan satu BUMN di negara tetangga. Pak SBY gelisah atas kemewahan yang ada di BUMN.

Karena itu, saya minta maaf kalau saya tampil seperti ini (berpakaian kasual). Itu, antara lain, untuk merespons agar saya bisa memberi contoh untuk tidak mewah. Seperti yang sudah saya launching, ruang-ruang direksi BUMN yang bergerak di bidang pelayanan umum tidak boleh lebih mewah dari ruang-ruang untuk pelayanan umum itu.

Misalnya direksi PT KA, ruangnya tidak boleh lebih bagus daripada ruang tunggu stasiun. Ruang direksi PT Angkasa Pura tidak boleh lebih mewah dari ruang tunggu penumpang di bandara. Tapi bukan berarti semuanya harus begitu. Ruang direksi bank boleh mewah. Itu karena faktor kepercayaan orang menaruh uang di situ. Ini bukan ide saya, tapi best practices di dunia bisnis. Bukan berarti saya menyuruh ruang kerja direksi segera diperburuk. Tapi perbaiki ruang tunggunya supaya dia tidak usah merosot.

Soal mekanisme komunikasi unsur pimpinan di jajaran BUMN menggunakan Blackberry Messenger?

Saya akan kurangi rapat-rapat di kantor Kementerian BUMN karena terlalu boros waktu dan tidak efektif mengingat kemacetan di Jakarta dan kesibukan masing-masing pejabat. Grup itu didasarkan pada kelompok di BUMN.

Pengelompokan didasarkan atas bidang kerja BUMN. Di antaranya akan ada kelompok direksi perbankan, direksi perusahaan kontraktor, direksi perkebunan dan kehutanan. Di setiap kelompok, menteri dan wakil menteri BUMN serta deputi yang bersangkutan terlibat.

Tidak takut disadap?
Tidak apa-apa, wong, ini milik rakyat juga.

Mimpi Anda terhadap BUMN di Indonesia?

Saya tahu bagaimana RRC mengendalikan BUMN-nya. Saya tahu bagaimana Temasek mengendalikan BUMN-nya. Saya juga tahu bagaimana Khazanah di Malaysia mengatur dirinya. Tentu kita tidak bisa seperti itu. Karena negara-negara tersebut tidak seperti Indonesia yang demokrasinya luar biasa. Saya akan mencari jalan yang cocok untuk Indonesia, tetapi juga tidak mengorbankan kemajuan BUMN.

Soal BUMN yang rugi?


Kita akan mencarikan jalan keluar. Jalan keluarnya tidak bisa satu. Masing-masing punya jalannya sendiri-sendiri. Tapi kurang-lebih dalam tiga bulan ini ada konsep yang bisa dilaksanakan, bukan konsep yang tak bisa dilaksanakan. Tapi ini menyangkut Pak Menteri Keuangan, pak menteri teknis. Saya harus konsultasi dengan beliau-beliau.

Apa prioritas kerja?
Menyederhanakan birokrasi, mengurangi semaksimal mungkin intervensi, dan memberi keleluasaan sebesar mungkin kepada perusahaan-perusahaan BUMN untuk melakukan aksi-aksi korporasi.

Soal IPO?

Beri kesempatan saya untuk memahami dulu sehingga saya tidak terlibat dalam pro-kontra-pro-kontra yang terlalu berlebihan yang nanti waktu saya habis untuk menanggapi pro- kontra sehingga tidak bisa bekerja. (MAR/EVY/LAS)

Selasa, 18 Oktober 2011

Rosa de Verstegen, Jual Rumah untuk Bangun Sekolah


Warna rambut dan kulit wajahnya menandakan wanita kelahiran Meksiko ini memang sudah tak muda lagi. Tetapi, jangan tanya semangatnya. Usia yang terus bertambah tak memudarkan semangatnya untuk mencerdaskan warga Papua. Ia konsisten mengabdikan diri di sebuah Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) bernama Rumah Agape yang ia dirikan.

Dialah Rosa Mian de Verstegen, atau akrab disapa Bunda Rosa. Wanita berusia lebih dari 60 tahun ini bahkan rela menjual semua harta bendanya untuk mendirikan PKBM Rumah Agape, di Khembili, Sentani, Jayapura.
Rosa mengisahkan, awalnya, ia datang ke Bumi Cenderawasih sebagai aktivis pendidikan yang diutus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1963. Sejak saat itu, meski sempat mengunjungi  negara-negara lain di berbagai belahan dunia, ia tetap tidak bisa menyembunyikan ketertarikan dan perasaan cintanya kepada tanah dan masyarakat Papua.
Alasan itulah yang melatarbelakanginya meminta untuk ditempatkan di Papua, bahkan ketika ia sudah tak lagi aktif sebagai aktivis PBB. Tahun 1975, bersama teman-temannya dari beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM), Rosa mulai melakukan berbagai kegiatan untuk membantu membangun pendidikan di Papua. Pada saat itulah, ia bertemu dengan seorang pria yang kemudian menikahinya.
“Waktu itu, saya bersama beberapa teman datang ke pedalamanan. Tetapi, setelah suami saya meninggal, saya tidak diizinkan oleh imigrasi dan harus mempunyai pekerjaan tetap di sini,” kata Rosa, akhir pekan lalu, di Jayapura.
Rosa mengungkapkan, setelah melewati berbagai proses, akhirnya pada 2002 ia secara resmi menjadi warga negara Indonesia. Setelah itu, ia berinisiatif kembali ke kampung halamannya di Meksiko untuk menjual seluruh harta bendanya, termasuk menjual satu-satunya tempat tinggal yang ia miliki. Hasil penjualan harta bendanya di Meksiko dijadikannya modal kembali ke Papua dan mendirikan PKBM Rumah Agape.

“Motivasinya karena saya cinta Papua. Alasan lainnya adalah kehidupan dan keluarga. Saya sudah ke berbagai negara, tapi hanya mau di Papua,” kisah Rosa.
Kini, Rumah Agape menjadi bagian dari upaya menekan dan memberantas buta aksara di Papua. Di rumah ini, para peserta didik diajarkan membaca dan menulis.

sumber: kompas.com









Rabu, 05 Oktober 2011

Kisah Pengusaha Sukses Pendiri Apple Steve Jobs

Cerita sukses tak selalu bermula dari ide besar. Banyak sukses yang justru lahir dari gagasan sepele. Ada juga yang menangguk untung besar lantaran kelihaiannya mengadopsi dan meniru temuan orang lain. Tetapi tak sedikit juga yang meraih sukses karena keberaniannya menanggung risiko dan kreativitasnya dalam melakukan inovasi terhadap sesuatu yang sudah ada.

Dalam bukunya, Emily Ross & Angus Holland mengisahkan hal ini cukup menarik. Ia juga memilah-milah kisah sukses atas dasar sejarah dan kecenderungannya, sehingga mempermudah pembaca untuk memahami. Sebagai contoh adalah kisah-kisah sukses yang diraih karena kekuatan adaptasi modelnya. Ross & Holland menyebutkan Starbucks yang berevolusi dari hanya sebuah toko penjual biji kopi, dan Coca Cola yang berjaya setelah dikemas dalam botol.
Keberanian mengambil risiko oleh para kreator dan inovator juga menjadi kisah tersendiri. Keberhasilan Apple menjadi salah satu contoh besarnya. Sang penemu, Steve Wozniak, sempat ditolak ketika mengajukannya ke Hewlett-Packard (HP). Ia kemudian menyodorkannya kepada Steve Jobs yang kemudian menjadi mitranya. Dengan modal uang dari hasil menjual mobil VW milik Wozniak dan kalkulator HP milik Jobs, mereka membiayai desain pertama Apple saat Jobs berusia 21 tahun dan Wozniak lima tahun lebih tua. Siapa sangka kalau kini Apple menjelma menjadi sebuah usaha besar di dunia.
Sementara itu banyak juga sukses besar yang bermula dari gagasan sepele. Liquid Paper adalah salah satu contohnya. Produk ini bermula dari kebingungan sang penemunya, Bette Graham. Saat itu, seorang ibu yang bekerja sebagai sekretaris ini kerap stres lantaran pekerjaannya dalam mengetik. Bayangkan, bagaimana pusingnya dia ketika harus membuat hasil ketikannya rapi dan bersih, sementara ketikannya kerap salah.
Suatu ketika tanpa sengaja dia melihat seorang tukang cat tengah mengecat. Tukang cat itu ternyata tak sengaja menodai hasil kerjanya. Untuk membersihkannya, pengecat itu kemudian menimpa noda itu dengan cat putih.
Dari situ, Graham terpikir untuk melakukan hal serupa. Dia mencoba menggunakan cat tempera putih berbahan dasar air dan kuas tipis untuk menutup kesalahan ketiknya. Ternyata berhasil. Pada tahun 1957 ketika teman-temannya mengetahui hal ini, Graham mulai mengomersialkan, hingga mampu menjual sekitar 100 botol per bulan. Hebatnya, 15 tahun kemudian, perusahaan yang didirikan berhasil menjual sedikitnya lima juta botol per tahun.
Yang tak kalah menarik adalah sukses besar yang terjadi karena kecerdikannya dalam mengadopsi ide orang lain. Contohnya Dietrich Mateschitz yang mengubah tonik menyehatkan asal Thailand, si kerbau air merah alias Krating Daeng, menjadi manis dan berbuih yang cocok untuk orang-orang Austria. Ia lantas mengemasnya lebih menarik dalam kaleng ramping, dan memberinya merek Red Bull. Dengan klaim sebagai ‘minuman cerdas’ yang mampu meningkatkan kinerja seseorang, Red Bull menangguk sukses besar. Pada tahun 2006, penjualannya mencapai 3,5 miliar dolar AS, dan kini diperkirakan jauh melebihi angka itu.
Sukses juga bisa terjadi pada seseorang yang memiliki kemampuan berinovasi dan melakukan eksekusi lebih baik terhadap ide yang sudah ada. Michael Dell adalah salah satu contohnya. Ia berhasil menembus industri yang memuja inovasi tanpa membuat inovasi dengan tangannya sendiri. Dia mulai membangun komputer rakitan di kamar kosnya dan menjualnya dengan harga relatif murah melalui pos. Kini, siapa tak kenal komputer Dell?
Langkah sama terjadi pada Sergey Brin dan Larry Page. Ia melakukan inovasi yang serupa, sehingga Google-nya kini sukses menyaingi mesin pencari yang lebih dulu ada, seperti Yahoo!, Alta Vista, dan Lycos.
Dalam buku ini juga diungkapkan tentang para penemu yang kurang beruntung. Sebaliknya keuntungan justru dinikmati orang lain. Salah satu contoh adalah Coco Chanel. Ketika parfum pada umumnya dibuat dengan satu jenis bunga, Coco menemukan ramuan parfum yang luar biasa: hasil perpaduan beberapa jenis bunga yang kemudian menghasilkan Chanel No. 5. Tapi sayang, akibat kesulitan modal, Coco haus berkongsi dengan keluarga Pierre Wertheimer, yang mempunyai infrastruktur untuk memproduksi parfum berskala besar. Hasilnya? Keluarga Wertheimer yang justru menikmati kekayaan, bahkan hingga cucunya yang sekarang.
Seratus jurus sukses bisa menjadi inspirasi bagi pembaca, bahwa sukses besar bisa terjadi pada siapa saja dan dengan cara apa saja. Yang penting adalah ketekunan dan keberanian dalam menghadapi risiko.
Anda pasti mengenal produk Mac, iPod, dan yang terakhir iPhone. Ketiga produk itu adalah brand yang sangat terkenal dari perusahaan Apple Inc. Bahkan, Apple saat ini dianggap sebagai salah satu perusahaan paling berpengaruh dalam perkembangan teknologi dunia. Lantas, apa sebenarnya kunci sukses dari Apple dalam menciptakan inovasi teknologi tersebut?
Adalah sosok Steve Jobs, sang pendiri Apple lah yang memiliki visi jauh ke depan sehingga membuat Apple menjadi perusahaan yang sangat disegani hingga kini. Namun, jika menengok kisah Steve, kita sebenarnya bisa melihat betapa ia adalah sosok pengagum kesederhanaan dan keindahan. Inilah dua kunci dasar – selain visinya ke depan – yang membuat Apple berhasil mematahkan dominasi Microsoftnya Bill Gates.
Bagi Anda yang sudah akrab dengan beberapa produk Apple, pasti segera tahu betapa produk Apple sangat sederhana dan user friendly. Namun, meski sederhana, bentuknya sangat elegan. Inilah yang membuat Apple selalu punya penggemar fanatik. Tentu, hal ini tak bisa lepas dari sentuhan tangan dingin sang pendiri, Steve Jobs.
Steve Jobs lahir pada 24 Februari 1955 dari seorang ibu berkebangsaan Amerika, Joanne Carole Schieble, dan ayah berkebangsaan Syria, Abdulfattah “John” Jandali. Namun, saat dilahirkan, ia segera diadopsi oleh pasangan Paul dan Clara Jobs. Sejak kecil, Jobs sudah menunjukkan ketertarikannya pada peranti elektronik. Bahkan, dia pernah menelepon William Hewlett – presiden Hewlett Packard – untuk meminta beberapa komponen elektronik untuk tugas sekolah. Hal itu justru membuatnya ditawari bekerja sambilan selama libur musim panas. Di Hewlett-Packard Company inilah ia bertemu dengan Steve Wozniak, yang jadi partnernya mendirikan Apple.
IQ-nya yang tinggi membuat Steve ikut kelas percepatan. Tapi, ia sering diskors gara-gara tingkahnya yang nakal – meledakkan mercon hingga melepas ular di kelas. Di usianya yang ke-17, ia kuliah di Reed College, Portland, Oregon. Namun, ia drop out setelah satu semester. Meski begitu, ia tetap mengikuti kelas kaligrafi di universitas tersebut. Hal itulah yang membuatnya sangat mencintai keindahan.
Tahun 1974 ia kembali ke California. Ia bekerja di perusahaan game Atari bersama Steve Wozniak. Suatu ketika, Steve Jobs tertarik pada komputer desain Wozniak. Ia pun membujuk Wozniak untuk mendirikan perusahaan komputer. Dan, sejak itulah, tepatnya 1 April 1976, di usinya yang ke-21, Steve mendirikan Apple Computer. Singkat cerita, kisah sukses segera menjadi bagian hidupnya bersama Apple.
Namun, saat perusahaan itu berkembang, dewan direksi Apple justru memecat Steve karena dianggap terlalu ambisius. Sebuah pemecatan dari perusahaan yang didirikannya sendiri. Meski sempat merasa down, karena kecintaannya pada teknologi, ia pun segera bangkit. Steve mendirikan NeXT Computer. Tak lama, ia pun membeli perusahaan film animasi Pixar. Dari kedua perusahaan itulah namanya kembali berkibar. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada Apple. Perusahaan itu justru di ambang kebangkrutan.
Saat itulah, Steve kembali ke Apple, hasil dari akuisisi Apple terhadap NeXT. Banyak orang yang meramalkan Steve tak kan lagi mampu mengangkat Apple. Steve menanggapinya dengan dingin. “Saya yakin bahwa satu hal yang bisa membuat saya bertahan adalah bahwa saya mencintai apa yang saya lakukan. Kita harus mencari apa yang sebenarnya kita cintai. Dan adalah benar bahwa pekerjaan kita adalah kekasih kita. Pekerjaan kita akan mengisi sebagian besar hidup kita. Dan satu-satunya jalan untuk bisa mencapai kepuasan sejati adalah melakukan apa yang kita yakini,” sebut Steve.
Kecintaan inilah yang mengantarkan Steve kembali mengorbitkan Apple ke jajaran elit produsen alat teknologi papan atas. iPod dan iPhone saat ini menjadi produk yang sangat laris di pasaran. Visinya ke depan juga membuat iTunes, sukses jadi toko musik digital paling sukses di dunia. Ia menjawab keraguan orang dengan kerja nyata dan hasil gemilang. Bentuk indah, elegan, sederhana, namun powerful, menjadi ciri khas produk Apple hingga saat ini.
Kecintaan kita pada apa yang kita lakukan akan menjadi jalan kita menuju kesuksesan. Hal itulah yang dibuktikan oleh sosok Steve Jobs. Bahkan, meski ia sempat terpuruk dan “diusir” dari perusahaannya sendiri, kecintaannya pada teknologi membuatnya kembali. Inilah bukti nyata bahwa jika kita mencintai pekerjaan kita dengan sepenuh hati, hasil yang dicapai pun akan jauh lebih maksimal.




sumber: www.pengusahasukses.com

Rabu, 13 Juli 2011

Daun yang Dapat Mengangkat Batu

Hmmm...aneh tidak ya kalau mendadak judulnya begitu...? :)
Ini adalah salah satu percobaan yang menarik teman-teman dan bahan-bahan yang diperlukan juga tidak terlalu susah. Percobaan ini diambil dari salah satu website edukasi yaitu engineeringtown.com.


Pernahkah kamu melihat selembar daun yang dapat mengangkat sebongkah batu yang lebih berat? Atau dapatkah kamu memindahkah sebuah batu yang beratnya melebihi dari berat badanmu? Kira-kira, mungkin gak ya?? Mau tau jawabannya? Yuk kita cari tau dengan melakukan percobaan berikut ini:




Alat-alat yang kamu butuhkan:
Karton tebal, penggaris logam/besi, klip besar, batu, benang, gunting, dan daun.
1. Gunting dan lipatlah karton menjadi bentuk segitiga yang dapat tegak berdiri, kemudian selipkan klip di ujung puncak segitiga.

2. Gantungkan batu pada salah satu ujung penggaris, dan letakkaan penggaris secara perlahan di atas klip. Kamu harus meletakkan penggaris tersebut secara hati-hati agar penggaris dapat seimbang.

3.Setelah penggaris seimbang, secara perlahan-lahan letakkan sehelai daun pada ujung 
penggaris yang lain.

4. Perhatikan apa yang terjadi





Apa yang terjadi? Batu akan terangkat ketika sehelai daun diletakkan diujung penggaris yang lainnya. Mengapa bisa demikian? Jika dibandingkan langsung, maka batu lebih berat daripada daun sehingga tidaklah mungkin daun dapat mengangkat batu. Namun dalam hal ini, batu dapat terangkat karena dalam keadaan setimbang diatas penggaris. Oleh sebab itu, dengan sedikit saja beban (yang ringan seperti daun) yang diberikan pada ujung penggaris, maka batu dapat terangkat.


Sumber: www.engineeringtown.com

Kamis, 07 Juli 2011

Info Beasiswa

Buat kamu yang kuliah di PTN dan sudah masuk semester 3 ataupun sesudahnya, jangan sampai ketinggalann nih beasiswanya.


Semoga bermanfaat.

Jumat, 01 Juli 2011

UI Terima 1.427 Mahasiswa Lewat SNMPTN

DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 1.427 peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan tinggi Negeri (SNMPTN) diterima untuk menuntut ilmu di Universitas Indonesia (UI). Pada SNMPTN 2011, terdapat 43.167 orang calon mahasiswa yang bertarung untuk mendapatkan kursi di UI.

"Yang mendaftar melalui jalur SNMPTN tertulis mencapai 43.167 calon mahasiswa, dan yang diterima hanya 1.427 peserta," kata Kepala Kantor Komunikasi UI Vishnu Juwono di Depok, Kamis (30/6/2011).

Menurut dia, program studi yang paling banyak peminatnya adalah untuk bidang IPA (Kedokteran) yang mendaftar sebanyak 3.044 orang dan yang diterima 36 orang. Selanjutnya, program studi ilmu gizi yang mendaftar sebanyak 1.754, yang diterima hanya 40 orang.

Adapun untuk bidang IPS (Manajemen) yang mendaftar yang sebanyak 3.304 orang dan diterima hanya 40 orang. Untuk jurusan Akuntasi yang mendaftar sebanyak 3.332 orang dan yang diterima hanya 43 orang.

Vishnu menjelaskan bahwa untuk seleksi masuk melalui SNMPTN dibagi dua jalur yang melalui undangan dan melalui jalur tes tertulis. Selain itu, katanya, Universitas Indonesia melaksanakan seleksi masuk (SIMAK) UI 2011. Ia mengatakan, SIMAK UI merupakan ujian masuk terintegrasi dari seluruh jenjang pendidikan di UI yaitu jenjang vokasi/D-3 hingga jenjang doktoral/S-3.

Vishnu menambahkan, sebagai komitmen dalam mendukung kebijakan pemerintah, pada tahun 2011, kuota SIMAK UI ditetapkan sebesar 15-25 persen dari total mahasiswa baru yang diterima UI dan sisanya diterima melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).

Menurut dia, besarnya biaya pendidikan bagi mahasiswa S1 reguler yang diterima melalui SIMAK UI sama dengan mahasiswa yang diterima melalui SNMPTN yaitu bersifat berkeadilan sesuai dengan kemampuan penanggung jawab finansial calon mahasiswa. Untuk ujian tertulis akan dilaksanakan serentak pada 3 Juli 2011 di 10 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan satu lokasi ujian di luar negeri yaitu Brussel, Belgia.

SIMAK UI adalah seleksi masuk terpadu, yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk dapat memilih satu hingga empat program pendidikan dengan maksimum hingga 8 program studi. Materi yang diujikan pada SIMAK UI 2011 yakni untuk kelompok IPA adalah kemampuan dasar dan kemampuan IPA, sedangkan kelompok IPS adalah kemampuan dasar dan kemampuan IPS. Kelompok IPC yang diujikan adalah kemampuan IPA, kemampuan IPS dan kemampuan Dasar.

Pelaksanaan ujian SIMAK UI akan dilaksanakan di Jakarta/Depok, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Makassar, Samarinda dan Brussel, Belgia.

"Keberadaan panitia lokal ini dimaksudkan untuk mempermudah penyelenggaraan ujian di daerah," katanya. (Inggried )/(Sumber: ANT)